Selasa, 11 November 2014

Kemahiran Profesi Terhadap Kasus Bre X

Bre-X membeli situs Busang pada Maret 1993 dan pada Oktober 1995 mengumumkan telah menemukan emas dalam jumlah yang sangat besar, sehingga menyebabkan harga sahamnya membubung tinggi. Pada mulanya sahamnya bernilai sangat kecil, namun setelah pengumuman itu, harga sahamnya mencapai nilai tertinggi pada $286.50 (dolar Kanada) di Toronto Stock Exchange (TSX), dengan kapitalisasi total senilai lebih dari $6 miliar dolar Kanada. Cadangan emas di Busang dilaporkan sebesar 200 juta ounces (6.200 ton), atau sama dengan 8% dari seluruh cadangan dunia. Namun, ternyata ini adalah penipuan besar-besaran, dan di sana tidak ada emas. Sampel-sampel utamanya telah dipalsukan dengan menaburkannya dengan emas dari luar. Sebuah laboratorium independen belakangan mengklaim bahwa penipuan itu telah dilakukan dengan buruk, termasuk dengan menggunakan pengerokan dari perhiasan emas. Pada 1997, Bre-X runtuh dan sahamnya menjadi tidak bernilai dalam skandal saham terbesar dalam sejarah Kanada.
Bre-X akhirnya dinyatakan bangkrut pada 2002 meskipun sejumlah perusahaan subsidernya seperti Bro-X berlanjut hingga 2003.Felderhof tetap tinggal di Kepulauan Cayman, yang tidak mempunyai perjanjian ekstradisi dengan Kanada, meskipun sejumlah laporan mengatakan dia berada di negara-negara lain. Pada 2000 dan 2001Komisi Keamanan Ontario menuduhnya melakukan insider trading. Pengadilan dilangsungkan tanpa kehadirannya, tetapi diskors pada April 2001 ketika Komisi berusaha menyingkirkan hakim kepalanya, Peter Hryn dengan alasan ia bias terhadap tuntutannya. Hal ini disangkal, dan pada 10 Desember 2003 bandingnya juga ditolak.
Proses peradilannya dilanjutkan pada 6 Desember 2004 dan diharapkan akan berlanjut hingga setidak-tidaknya April 2005. Kasus ini berlanjut terus dan pada 21 Agustus 2006 pendapat penasihat hukum untuk Komisi Keamanan Ontario dan John Bernard Felderhof akan didengar di gedung pengadilan di Balai Kota Lama (Toronto).

Analisis : Bre X memang sanagn ahli dalam berbohong sehingga merugikan banyak pihak. Namun seharusnya kemahiran tersebut dipergunakan dalam tindakan yang benar. Tindakan yang sudah diatur dalam kode etik suatu perusahaan.

Kemahiran Profesi Arthur Andersen Terhadap Enron

Dalam kasus ini Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1930 sebagai Northern Natural Gas. Sebelum bangkru pada akhir 2001, Enron memilki 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan yang terbesar di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas. Serta komunikasi. Enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $121 milyar.Akhir 1999, Enron meluncurkan EnronOnline yang dianggap akan mengubah wajah bisnis energi masa depan. Memanfaatkan Internet, divisi e-commerce itu membeli gas, air minum dan tenaga listrik dari produsen dan menjualnya kepada pelanggan atau distributor besar. Enron bahkan memperluas wilayah, membangun jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi serta bertekad menjual bandwidth jaringan itu seperti dia menjual gas dan listrik. Setelah itu mungkin dia akan jual-beli online untuk kertas daur ulang pabrik miliknya.
Tak lama setelah dia memasuki bisnis jasa video-on-demand dimana menjual tayangan video kepada pelanggan via sambungan internet kecepatan tinggi, harga saham Enron mencapai puncaknya, US$ 90 per lembar, pada Agustus 2000. Meski kemudian merosot bersama jatuhnya saham-saham teknologi dan internet lain, nilai pasar Enron masih berkisar US$ 60 milyar. Pada Oktober 2001 Enron menjatuhkan bom di Wall Street dengan melaporkan kerugian ratusan juta dolar pada kwartal itu. Sangat mengejutkan karena Enron hampir selalu membawa berita gembira ke lantai bursa dengan melaporkan keuntungan selama empat tahun berturut-turut. Kabar buruk itu membanting harga saham Enron dari sekitar US$ 30 menjadi US$ 10 per lembar, hanya dalam hitungan hari. Securities Exchange Commission (SEC), badan pengawas pasar modal, membaui ada yang tidak beres dan mulai menggelar penyidikan. Dalam kondisi terdesak,
Enron menjatuhkan bom lebih dahsyat lagi ke lantai bursa ketika pada 8 November 2001 mengakui bahwa keuntungannya selama ini adalah fiksi belaka. Enron merevisi laporan keuangan lima tahun terakhir dan membukukan kerugian US$ 586 juta serta tambahan catatan utang sebesar US$ 2,5 miliar. Kejatuhan Enron ternyata mengundang tanya dan rasa curiga yang besar bagi kalangan publik. Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutannya, belakangan Enron dicurigai telah melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 milliar. Manipulasi ini telah berlangsung bertahun-tahun, sampai Sherron Watskin, salah satu eksekutif Enron yang tak tahan lagi terlibat dalam manipulasi itu, mulai “berteriak” melaporkan praktek tidak terpuji itu.
Arthur Andersen LLP (member di Amerika Serikat) yang dianggap ikut bersalah dalam kebangkrutan Enron juga terkena imbasnya. Member Arthur Andersen di beberapa negara seperti, Jepang dan Thailand, telah membuat kesepakatan merger dengan KPMG, Australia dan Selandia Baru dengan Ernst & Young, dan Spanyol dengan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Amerika sendiri, aktivitas seluruh member Andersen dibekukan pemerintah. Akibatnya, menurut Asian Wall Street Journal klien-klien Andersen LLP beralih ke berbagai auditor. Antara lain Delotte and Touche (10 persen), KPMG (11 persen), PriceWaterhouseCooper (20 persen), dan Ernst & Young (28 persen). Dan yang berpindah ke auditor-auditor kecil lainnya atau mengaku belum tahu berpindah kemana sebanyak 40 persen. Masih banyak lagi hal-hal yang dipengaruhi oleh keruntuhan Enron, seperti munculnya trauma dalam bursa saham terhadap efek domino skandal Enron. Hal ini membuat para investor mengurangi aktivitasnya di bursa saham sehingga gairah bursa dunia menjadi lesu.

Analisis : Mungkin Arthur merupakan auditor yang sangat mahir sehingga dapat memanipulasi terhadap kasus Enron tetapi kemahirannya tersebut di salah pergunakan sehingga merugikan banyak pihak demi keuntungan diri sendiri.

Independensi Mental dari Bre X

Bre-X membeli situs Busang pada Maret 1993 dan pada Oktober 1995 mengumumkan telah menemukan emas dalam jumlah yang sangat besar, sehingga menyebabkan harga sahamnya membubung tinggi. Pada mulanya sahamnya bernilai sangat kecil, namun setelah pengumuman itu, harga sahamnya mencapai nilai tertinggi pada $286.50 (dolar Kanada) di Toronto Stock Exchange (TSX), dengan kapitalisasi total senilai lebih dari $6 miliar dolar Kanada. Cadangan emas di Busang dilaporkan sebesar 200 juta ounces (6.200 ton), atau sama dengan 8% dari seluruh cadangan dunia. Namun, ternyata ini adalah penipuan besar-besaran, dan di sana tidak ada emas. Sampel-sampel utamanya telah dipalsukan dengan menaburkannya dengan emas dari luar. Sebuah laboratorium independen belakangan mengklaim bahwa penipuan itu telah dilakukan dengan buruk, termasuk dengan menggunakan pengerokan dari perhiasan emas. Pada 1997, Bre-X runtuh dan sahamnya menjadi tidak bernilai dalam skandal saham terbesar dalam sejarah Kanada.
Bre-X akhirnya dinyatakan bangkrut pada 2002 meskipun sejumlah perusahaan subsidernya seperti Bro-X berlanjut hingga 2003.Felderhof tetap tinggal di Kepulauan Cayman, yang tidak mempunyai perjanjian ekstradisi dengan Kanada, meskipun sejumlah laporan mengatakan dia berada di negara-negara lain. Pada 2000 dan 2001Komisi Keamanan Ontario menuduhnya melakukan insider trading. Pengadilan dilangsungkan tanpa kehadirannya, tetapi diskors pada April 2001 ketika Komisi berusaha menyingkirkan hakim kepalanya, Peter Hryn dengan alasan ia bias terhadap tuntutannya. Hal ini disangkal, dan pada 10 Desember 2003 bandingnya juga ditolak.
Proses peradilannya dilanjutkan pada 6 Desember 2004 dan diharapkan akan berlanjut hingga setidak-tidaknya April 2005. Kasus ini berlanjut terus dan pada 21 Agustus 2006 pendapat penasihat hukum untuk Komisi Keamanan Ontario dan John Bernard Felderhof akan didengar di gedung pengadilan di Balai Kota Lama (Toronto).

Analisis : Auditor Bre X tidak memiliki sikap Indepedensi yang seharusnya dimiliki dalam kode etik seorang auditor. tidak memiliki sikap kejujuran dan independensi mental, melihat tindakan tidak terpuji yang dilakukan perusahaan yang mengakibatkan kerugian besar bagi kanada, auditor seakan menutup mata dan tidak melakukan apa apa atas penipuan yang dilakukan perusahaan.

independensi mental dari arthur andersen terhadap enron

Enron Corp. merupakan salah satu perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat yang bermarkas di Houston, Texas, Amerika Serikat. Didirkan pada tahun 1930 dan terus berkembang merajai bisnis energi Amerika Serikat dengan omset mencapai $100 Milyar pada tahun 2000. Enron dinilai telah sukses dari hanya sebagai perusahan pipanisasi gas alam, menjadi perusahaan global dalam beberapa tahun terakhir.  Enron membeli perusahaan air minum Inggris dan membangun pembangkit listrik di India. Dengan konsep bisnis yang inovatif, Enron semakin menegaskan eksistensinya di dunia bisnis. Terlihat dengan nilai saham yang terus melonjak naik di lantai bursa Wall Street.
Pada tahun 1999 Enron membuat suatu inovasi dengan membangun bisnis e-commerce untuk menjual berbagai produk energi dan air minum. Enron mengubah wajah industri energi masa depan menjadi sebuah bisnis yang dapat digapai oleh banyak kalangan. Bahkan Enron juga menjual layanan Video on demand melalui jaringan Internet yang berkecapatan tinggi yang juga miliknya. Inovasi tersebut semakin memperkuat eksistensi Enron sebagai raksasa global yang tengah berkembang dengan pesat. Sehingga pada agustus tahun 2000 harga saham Enron mencapai puncaknya dengan harga $90/lembar. Yang akhirnya menempatkan Enron dalam posisi ke-7 dalam daftar “Fortune 500” (daftar perusahaan terkaya dunia) dan mendapat gelar “Perusahaan Amerika Paling Inovatif” versi majalah Fortune.
Namun pada pertengahan 2001 Enron mulai menunjukkan titik penurunan. Milyaran dollar hilang seketika. Walaupun begitu, harga pasar saham Enron masih berada pada angka $60 milyar. Hingga pada agustus 2001 Enron menggemparkan Wall Street dengan melaporkan kerugian ratusan juta dollar pada kwartal itu. Hal tersebut sangat mengejutkan mengingat Enron tidak pernah mengalami kerugian dalam 4 tahun terakhir. Harga saham enron-pun jatuh dari $30 pada saat itu, menjadi $10 dalam hitungan hari.
Securities Exchange Comission(SEC) mencium sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh Enron, dan mulai melakukan investigasi. Karena terdesak, Akhirnya pada tanggal 8 November  2001 Enron kembali menggemparkan bursa saham dengan mengakui keuntungan yang selama ini dilaporkan ternyata hanya fiktif. Enron merevisi laporan keuangan 5 tahun terakhir dengan membukukan kerugian sebesar $586jt, dan menambah jumlah utang sebanyak $2,5 milyar. Akibat kejadian tersebut, nilai saham Enron semakin jatuh berkeping-keping.
30 November 2001,  Bagian cabang operasinya di Eropa mengumumkan kebangkrutan, dan dua hari kemudian di Amerika, Enron memohon perlindungan Chapter 11 atau mengumumkan kepailitannya. Kasus Enron merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat yang mengakibatkan 4000 orang kehilangan mata pencaharian. Akibat lain dari kasus ini adalah ditutupnya kantor akuntan publik yang selama ini melakukan audit terhadap Enron, yaitu Arthur Andersen.
Penipuan akuntansi yang dilakukan oleh Enron untuk “mempercantik” laporan keuangan jelas merupakan penipuan yang terorganisir, kreatif, dan sangat rapi. Enron melakukan “make over” terhadap pencatatan keuangannya dengan mengakui kerugian sebagai keuntungan yang berdampak semakin tingginya EPS (Earning Per Share) yang harus diberikan kepada para stake holder. Lama-kelamaan kas tidak mampu lagi membayar EPS dari hasil keuntungan fiktif tersebut yang berakibat membengkaknya utang Enron untuk membayar EPS kepada stake holder. Dengan utang yang makin membengkak, Enron tidak mampu lagi menutupi kerugian yang selama ini dialaminya, dan pada pertengahan 2001 Enron menyajikan akumulasi kerugian yang selama ini ditutupinya. Sebagai auditor independen yang manangani Enron, Arthur Andersen tidak mungkin tidak mengetahui jika Enron melakukan manipulasi terhadap pembukuan keuangan. Enron merupakan klien terbesar, dan merupakan pembayar termahal bagi Arthur Andersen. Dengan mengungkapkan hasil audit yang sebenarnya, Arthur takut akan kehilangan klien yang selama ini menjadi ladang penghasil uang terbesarnya. Karena itu, Arthur Andersen pura-pura tidak mengetahui tentang manipulasi yang dilakukan Enron yang secara langsung menghilangkan independensinya sebagai auditor independen.
Arthur Andersen sendiri adalah sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berbasis di Illonois, Chicago, Amerika Serikat.  Didirkan oleh oleh Arthur Andersen pada tahun 1913 dan merupakan salah satu KAP terbaik dunia. Pada tahun 2002, akibat Skandal Enron yang melibatkannya, KAP ini harus  kehilangan kredibilitasnya sebagai Kantor Akuntan Publik, dan menutup surat izin prakteknya sebagai Kantor Akuntan Publik yang mengakibatkan 85.000 orang kehilangan pekerjaan.
Skandal Enron tidak hanya berpengaruh pada Enron Corp. dan Athur Andersen semata, namun juga mempengaruhi persepsi terhadap independensi seluruh auditor dimata publik. Publik memandang negatif terhadap jasa non-audit yang dilakukan auditor sebagai suatu hal yang mengurangi independensi dan objektivitas auditor, sehingga pada saat itu para investor selalu meragukan informasi keuangan yang dibuat oleh auditor.
Independensi merupakan mental seorang auditor yang mempengaruhi keyakinan investor dalam mengandalkan laporan keuangan. Sebelum terjadi skandal Enron, pada tahun 2000 SEC mengkaji tentang hubungan auditor independen dengan klien. Dari kajian SEC, ditemukan sembilan jasa non-audit yang tidak konsisten dengan independensi auditor. Peraturan mengenai fungsi manajemen dan sumber daya manusia dikonsolidasikan ke aturan tunggal, sehingga dalam delapan aturan yang kemudian dibuat menjadi undang-undang oleh Sarbanes-Oxley Act 2002.
Kasus Enron memberikan gambaran betapa besar pengaruh dari sebuah independensi auditor dalam melaporkan kondisi keuangan entitas yang menjadi kliennya. Hasil kerja dari auditor independen jelas menjadi patokan penting oleh para pemegang kepentingan(stake holder) agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
Dalam kasus Enron, Arthur Andersen dipandang sebagai auditor yang tidak independen karena lebih banyak memberikan pendapat dari jasa non-audit daripada jasa audit. Pasca skandal Enron, Kantor Akuntan Publik atau auditor independen sendiri menjadi lebih konservatif dalam menentukan pendapat dalam laporan keuangan. Pembenahan tersebut dilakukan untuk memperbaiki persepsi publik terhadap auditor independen.


Analisis: Sikap kejujuran dari dalam diri akuntan atau auditor dalam mempertimbangkan fakta – fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak didalam diri akuntan merupakan sikap Indepedensi yang harus dimiliki seorang auditor. Dengan sikap tersebut mungkin akan memakmurkan rakyat dan negaranya.

Sumber : http://emilioarmadasrg.wordpress.com/2011/04/14/enron-corp-in-memoriam/

Keahlian dan Kecakapan dari Auditor Bre x

Bre-X membeli situs Busang pada Maret 1993 dan pada Oktober 1995 mengumumkan telah menemukan emas dalam jumlah yang sangat besar, sehingga menyebabkan harga sahamnya membubung tinggi. Pada mulanya sahamnya bernilai sangat kecil, namun setelah pengumuman itu, harga sahamnya mencapai nilai tertinggi pada $286.50 (dolar Kanada) di Toronto Stock Exchange (TSX), dengan kapitalisasi total senilai lebih dari $6 miliar dolar Kanada. Cadangan emas di Busang dilaporkan sebesar 200 juta ounces (6.200 ton), atau sama dengan 8% dari seluruh cadangan dunia. Namun, ternyata ini adalah penipuan besar-besaran, dan di sana tidak ada emas. Sampel-sampel utamanya telah dipalsukan dengan menaburkannya dengan emas dari luar. Sebuah laboratorium independen belakangan mengklaim bahwa penipuan itu telah dilakukan dengan buruk, termasuk dengan menggunakan pengerokan dari perhiasan emas. Pada 1997, Bre-X runtuh dan sahamnya menjadi tidak bernilai dalam skandal saham terbesar dalam sejarah Kanada.
Bre-X akhirnya dinyatakan bangkrut pada 2002 meskipun sejumlah perusahaan subsidernya seperti Bro-X berlanjut hingga 2003.Felderhof tetap tinggal di Kepulauan Cayman, yang tidak mempunyai perjanjian ekstradisi dengan Kanada, meskipun sejumlah laporan mengatakan dia berada di negara-negara lain. Pada 2000 dan 2001Komisi Keamanan Ontario menuduhnya melakukan insider trading. Pengadilan dilangsungkan tanpa kehadirannya, tetapi diskors pada April 2001 ketika Komisi berusaha menyingkirkan hakim kepalanya, Peter Hryn dengan alasan ia bias terhadap tuntutannya. Hal ini disangkal, dan pada 10 Desember 2003 bandingnya juga ditolak.
Proses peradilannya dilanjutkan pada 6 Desember 2004 dan diharapkan akan berlanjut hingga setidak-tidaknya April 2005. Kasus ini berlanjut terus dan pada 21 Agustus 2006 pendapat penasihat hukum untuk Komisi Keamanan Ontario dan John Bernard Felderhof akan didengar di gedung pengadilan di Balai Kota Lama (Toronto).
Jadi analisa dalam kasus ini adalah :
1.      Keahlian dan Kecakapan dari Auditor Bre X
Bre-X telah melanggar kode etik profesi yang menjadi pedoman auditor dalam melaksanakan tugasnya, penipuan besar-besaran yang dilakukan oleh Bre-X seharusnya dilaporkan oleh auditor sebelum saham yang dimiliki oleh Bre-X melambung tinggi di Toronto Stock Exchanges (TSX) kanada.

Sumber :

Keahlian dan Kecakapan Arthur Anderson terhadap kasus Endron

Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “ Houston Natural Gas”dengan “InterNorth” (penyalur gas alam melalui pipa), sebuah Perusahaan lain dalam pemipaan minyak sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundangan Pemerintah federal Amerika.  Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit listrik “Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Sebelum tahun 1997 berakhir, manajemen mengubah perusahaan tersebut menjadi “Enron Capital and Trade Resources” yang menjadi perusahaan Amerika terbesar yang memperjualbelikan gas alam serta listrik. Pendapatan meningkat drastis dari $ 2 milyar menjadi $ 7 milyar dengan karyawan yang juga tumbuh dari 200 orang menjadi 2.000 orang.
Tidak cukup dengan prestasi tersebut, Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL) pada bulan oktober 1999. EOL merupakan unit usaha Enron yang secara online memasarkan produk energi secara elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL berhasil melaksanakan transaksi senilai $ 335 milyar pada tahun 2000. Pada Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah rencana besar yang amat ambisius untuk membangun jaringan elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan brandwidth untuk melakukan penjualan gas serta listrik. Enron membiayai ratusan juta dollar guna melaksanakan program ini, walaupun keuntungannya belum nampak, namun harga saham Enron di Wall Street melonjak menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56, sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune maupun media lain sebagai “one of the most admired and innovative companies in the world” (Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif) selama enam tahun berturut-turut.
Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu, kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka. Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah skandal tersebut, sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur Andersen, yang akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang lebih luas.
Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
Enron masih ada sekarang dan mengoperasikan segelintir aset penting dan membuat persiapan-persiapan untuk penjualan atau spin-off sisa-sisa bisnisnya. Enron muncul dari kebangkrutan pada November 2004 setelah salah satu kasus kebangkrutan terbesar dan paling rumit dalam sejarah AS. Sejak itu, Enron menjadi lambang populer dari penipuan dan korupsi korporasi yang dilakukan secara sengaja. Jeffrey Skilling menjelaskan kebangkrutan Enron disebabkan terganggunya proses bisnis akibat credit rating perusahaan menurun pada November 2001. Hal ini dikarenakan sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai investasi untuk melakukan perdagangan dengan perusahaan lain. Tidak ada nilai yang baik, maka tidak akan ada perdagangan (Eiteman, dkk, 2007).
Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Hutangnya tidak hanya sebesar $13 juta tetapi bertambah hingga sebesar $38 juta. Klasifikasi ulang dilakukan karena terdapat banyak special purpose entity (SPEs) dan kerjasama yang tidak tercatat dalam neraca yang memiliki banyak hutang. Sehingga terjadi ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk, 2007).


Analisis: Arthur Anderson jelas sudah melanggar kode etik sebagai seorang akuntan. Mungkin saja pada awalnya kebohongan ini menguntungkan endron, namun yang namanya kebohongan pasti akan tercium juga akhirnya. Karena kebohongan juga meliputi dengan manipulasi laporan keuangan dari endron, maka kejahatan inipula yang membuat endron pada akhirnya menjadi bangkrut. Sebagai seorang akuntan sudah jelas etika dan tata tertib yang harus ditaati, jadi berbuatlah yang jujur untuk kebaikan semua orang.