Enron Corp. merupakan salah satu perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat yang bermarkas di Houston, Texas, Amerika Serikat. Didirkan pada tahun 1930 dan terus berkembang merajai bisnis energi Amerika Serikat dengan omset mencapai $100 Milyar pada tahun 2000. Enron dinilai telah sukses dari hanya sebagai perusahan pipanisasi gas alam, menjadi perusahaan global dalam beberapa tahun terakhir. Enron membeli perusahaan air minum Inggris dan membangun pembangkit listrik di India. Dengan konsep bisnis yang inovatif, Enron semakin menegaskan eksistensinya di dunia bisnis. Terlihat dengan nilai saham yang terus melonjak naik di lantai bursa Wall Street.
Pada tahun 1999 Enron membuat suatu inovasi dengan membangun bisnis e-commerce untuk menjual berbagai produk energi dan air minum. Enron mengubah wajah industri energi masa depan menjadi sebuah bisnis yang dapat digapai oleh banyak kalangan. Bahkan Enron juga menjual layanan Video on demand melalui jaringan Internet yang berkecapatan tinggi yang juga miliknya. Inovasi tersebut semakin memperkuat eksistensi Enron sebagai raksasa global yang tengah berkembang dengan pesat. Sehingga pada agustus tahun 2000 harga saham Enron mencapai puncaknya dengan harga $90/lembar. Yang akhirnya menempatkan Enron dalam posisi ke-7 dalam daftar “Fortune 500” (daftar perusahaan terkaya dunia) dan mendapat gelar “Perusahaan Amerika Paling Inovatif” versi majalah Fortune.
Namun pada pertengahan 2001 Enron mulai menunjukkan titik penurunan. Milyaran dollar hilang seketika. Walaupun begitu, harga pasar saham Enron masih berada pada angka $60 milyar. Hingga pada agustus 2001 Enron menggemparkan Wall Street dengan melaporkan kerugian ratusan juta dollar pada kwartal itu. Hal tersebut sangat mengejutkan mengingat Enron tidak pernah mengalami kerugian dalam 4 tahun terakhir. Harga saham enron-pun jatuh dari $30 pada saat itu, menjadi $10 dalam hitungan hari.
Securities Exchange Comission(SEC) mencium sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh Enron, dan mulai melakukan investigasi. Karena terdesak, Akhirnya pada tanggal 8 November 2001 Enron kembali menggemparkan bursa saham dengan mengakui keuntungan yang selama ini dilaporkan ternyata hanya fiktif. Enron merevisi laporan keuangan 5 tahun terakhir dengan membukukan kerugian sebesar $586jt, dan menambah jumlah utang sebanyak $2,5 milyar. Akibat kejadian tersebut, nilai saham Enron semakin jatuh berkeping-keping.
30 November 2001, Bagian cabang operasinya di Eropa mengumumkan kebangkrutan, dan dua hari kemudian di Amerika, Enron memohon perlindungan Chapter 11 atau mengumumkan kepailitannya. Kasus Enron merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat yang mengakibatkan 4000 orang kehilangan mata pencaharian. Akibat lain dari kasus ini adalah ditutupnya kantor akuntan publik yang selama ini melakukan audit terhadap Enron, yaitu Arthur Andersen.
Penipuan akuntansi yang dilakukan oleh Enron untuk “mempercantik” laporan keuangan jelas merupakan penipuan yang terorganisir, kreatif, dan sangat rapi. Enron melakukan “make over” terhadap pencatatan keuangannya dengan mengakui kerugian sebagai keuntungan yang berdampak semakin tingginya EPS (Earning Per Share) yang harus diberikan kepada para stake holder. Lama-kelamaan kas tidak mampu lagi membayar EPS dari hasil keuntungan fiktif tersebut yang berakibat membengkaknya utang Enron untuk membayar EPS kepada stake holder. Dengan utang yang makin membengkak, Enron tidak mampu lagi menutupi kerugian yang selama ini dialaminya, dan pada pertengahan 2001 Enron menyajikan akumulasi kerugian yang selama ini ditutupinya. Sebagai auditor independen yang manangani Enron, Arthur Andersen tidak mungkin tidak mengetahui jika Enron melakukan manipulasi terhadap pembukuan keuangan. Enron merupakan klien terbesar, dan merupakan pembayar termahal bagi Arthur Andersen. Dengan mengungkapkan hasil audit yang sebenarnya, Arthur takut akan kehilangan klien yang selama ini menjadi ladang penghasil uang terbesarnya. Karena itu, Arthur Andersen pura-pura tidak mengetahui tentang manipulasi yang dilakukan Enron yang secara langsung menghilangkan independensinya sebagai auditor independen.
Arthur Andersen sendiri adalah sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berbasis di Illonois, Chicago, Amerika Serikat. Didirkan oleh oleh Arthur Andersen pada tahun 1913 dan merupakan salah satu KAP terbaik dunia. Pada tahun 2002, akibat Skandal Enron yang melibatkannya, KAP ini harus kehilangan kredibilitasnya sebagai Kantor Akuntan Publik, dan menutup surat izin prakteknya sebagai Kantor Akuntan Publik yang mengakibatkan 85.000 orang kehilangan pekerjaan.
Skandal Enron tidak hanya berpengaruh pada Enron Corp. dan Athur Andersen semata, namun juga mempengaruhi persepsi terhadap independensi seluruh auditor dimata publik. Publik memandang negatif terhadap jasa non-audit yang dilakukan auditor sebagai suatu hal yang mengurangi independensi dan objektivitas auditor, sehingga pada saat itu para investor selalu meragukan informasi keuangan yang dibuat oleh auditor.
Independensi merupakan mental seorang auditor yang mempengaruhi keyakinan investor dalam mengandalkan laporan keuangan. Sebelum terjadi skandal Enron, pada tahun 2000 SEC mengkaji tentang hubungan auditor independen dengan klien. Dari kajian SEC, ditemukan sembilan jasa non-audit yang tidak konsisten dengan independensi auditor. Peraturan mengenai fungsi manajemen dan sumber daya manusia dikonsolidasikan ke aturan tunggal, sehingga dalam delapan aturan yang kemudian dibuat menjadi undang-undang oleh Sarbanes-Oxley Act 2002.
Kasus Enron memberikan gambaran betapa besar pengaruh dari sebuah independensi auditor dalam melaporkan kondisi keuangan entitas yang menjadi kliennya. Hasil kerja dari auditor independen jelas menjadi patokan penting oleh para pemegang kepentingan(stake holder) agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
Dalam kasus Enron, Arthur Andersen dipandang sebagai auditor yang tidak independen karena lebih banyak memberikan pendapat dari jasa non-audit daripada jasa audit. Pasca skandal Enron, Kantor Akuntan Publik atau auditor independen sendiri menjadi lebih konservatif dalam menentukan pendapat dalam laporan keuangan. Pembenahan tersebut dilakukan untuk memperbaiki persepsi publik terhadap auditor independen.
Analisis: Sikap kejujuran dari dalam diri akuntan atau auditor dalam mempertimbangkan fakta – fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak didalam diri akuntan merupakan sikap Indepedensi yang harus dimiliki seorang auditor. Dengan sikap tersebut mungkin akan memakmurkan rakyat dan negaranya.
Sumber : http://emilioarmadasrg.wordpress.com/2011/04/14/enron-corp-in-memoriam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar